Wednesday, March 22, 2006

today's thing

just short and simple..

people..
use your own face!!

jangan pada pergi lagi dong...


some people might say that lovers could come and go..
but friendship could stay..
I don't think it's totally correct..

sometime you don't even know that you're loosing friend..
because they won't be any words 'BREAK UP' just as you did with couple..
but due to work, school, other friends, and especialy new family..
they could slowly walk away
and you'll get the same achy lonely feeling as broken heart..
even worse,
because you don't know how to get them back
because there are no exact procedure on how to get them back..

so, don't walk away again please..

addooohhhh..

adoh gak bener banget sih nih blog..

gue udah prepare sejuta foto buat gue publish tapi lagi bloon nih web-nya..

God's Slap

A friend just said that she’s making money for some million per day. That’s her rate and she won’t take any lower offers. That is for a job in an air conditioned room, complete meals, and sitting. Well, on the other side she’s gonna be tired since she had to speak all the time with full concentration.

Feel kinda envy.

I had this moonlighting job, preparing proceedings for five (two plus three) days workshops in English. It means that I had to listen to 17 cassettes and do a lot of translation since 80% of them were in Bahasa and even if it was in English, its either they are Japanese people a.k.a. awful accent or some people with nice intentions to use English yet they had poor vocabulary and grammar.

To finish all these, I barely sleep before midnight since the first day of Java Jazz. Frankly, I can say I never sleep before midnight, several sleep 1 or 2 hours after midnight, and mostly I sleep after the shubuh prayer in dawn. This is also because my main job is also requiring sleep in very late night.

Guess how much money that I got for all this troubles? Only around 15% higher then her. Not to mention an additional numb ears and tired eyes for sitting too long in front of the laptop.

Its kind of the same feeling I got when I was in college. The salary for being computer assistance in my lab plus giving twice a week private lessons in a month were sooo….. lower then what my friend got by being Sales Promotion Girl for just a day. However, since I don’t have the requirement for being SPG (nice-shaped-body, full smile), I just have to be happy with it.

But then something struck me by lightning.

A good friend of mine just got back from Aceh. She showed me this huge beautiful embroidery of Ayat Kursi, which was made in perfectly shaped gold threads with small nice little red accent details on every inch of it. It was made for at least ten days, by an old woman, in survival tent, with very minimum space and lightning. And guess how much does it cost for the teary eyes and back troubles that the lady suffer for those days? Only Rp. 200.000! That already includes expenses for the materials.

And what the hell should I whining more. God, you just slapped me so hard!

Friday, March 17, 2006

wedding party!!


ya ampyuuuunnnn...
ternyata it's so easy to upload an image..

well, this is a picture of Chei and Rivan's wedding party..
nothing is better than two of your best friends are being together ;)

hail to people behind the screen!

Apa sih yang lo pikirin kalo lo liat dunia gemerlap artis di tv ataupun secara live? Kalo emang fansnya, bilangnya pasti seru, heboh, asyik, gemerlap, pengeeennn!! Tapi kalo bukan fans, komennya bakalan seputar mahal, artificial, dan yang paling sering ditanyain adalah, ‘pinter gak sih mereka?’

Susah juga ya buat nge-judge apakah seorang artis itu pinter atau nggak. Apalagi kalo lo nggak berinteraksi langsung sama dia. Untungnya buat para artis, people behind their scene always try and have to try to make them look smart. Kalo ada ngomong salah-salah di-edit, ngarahin dengan buat script yang bagus, ngasih brief yang super jelas sebelum mulai acara, dan berbagai aksi lain supaya buat mereka terlihat sempurna. Well, at least di layar kaca.

Cuma yaa.. emang mau gak mau tetep aja kalo emang agak kurang bisa keliatan aja. Lets say, suatu weekly program ber-rating tinggi yang dibawakan dengan membaca prompter. Assuming producernya sama, berarti kan bobot setiap program sama ya, tapi celakanya ada satu artis cewek belia yang musti take sampe 4 jam! Meanwhile sebagai perbandingan, kalo yang bawain band berisi 5 orang pun paling ngabisin waktu 1,5an lah rata-rata. Padahal tentunya lebih banyak orang lebih susah ngarahin.

Atau misalnya yang berkasus dengan wawancara. Ada seorang artis internasional dateng. Sang produser udah pada heboh buat script supaya beritanya bener-bener keluar. Tapi ternyata, yang ada wawancaranya kaya wawancara kerja. ‘ok, so, tell me about your first album?’, ‘ok, now how about your single?’, ‘ok, how many songs that you’re going to play?’.. hellooo… have you heard the word ngobrol?? Yah tapi sayangnya mata Indonesia masih suka silau sama yang diluar, sepanjang itu cakep dan menjual mah, perpanjang lagi kontraknyaaaa!!!

Last tentang sesuatu yang cukup basic, bahasa Inggris yang ngaco, daily conversation pula lho padahal. Gila ya, padahal baju mereka aja harga gue kursus Inggris sampe 5 taon! Untuk mengucapkan kata-kata yang cukup simple kaya ‘hollywood cemetery forever’ (I kinda lupa kata ketiganya apa, tapi sama ‘biasa’nya lah), itu bisa retake sampe berulang kali. Nah kebalikannya kalo udah begitu, kata yang mengandung bahasa Indonesia asli kaya ‘cendol’, itu bisa diucapin dengan logat bule ‘cheyndhol’. Ya ampyunn..

where do i belong?

When you’re in a room with full of people, they all laugh together and so did you.. but you feel empty in the heart..

When people were talking about this and that, and then they ask for your opinion.. no matter how hard you try to give your best answer and no matter how loud was their laughter.. you feel like an idiot and not becoming yourself..

When people were sharing stories about something that you can completely get it… but you’re mind was wandering to other places where you could have make better stories..

When someone mention a name and suddenly they’re burst in hysterical laughter, and you think that this name was soo.. nothing..

When you don’t know where to share your stories because you don’t know who on which side…

When its difficult for you to have discussion since it may get too sensitive and afraid that it will not fall in the right place for them…

When you can’t have intimate conversation because one only happened after a heavy drink…

When suddenly you miss all of your old buddies…

Dear, you’re just don't belong there...

Friday, March 10, 2006

dunia artis: usaha padat karya

artis oh artis.. gak nyangka juga gue deal banyak sekali dengan lo lo pade sekarang..

kadang dilemma juga buat gue untuk menyikapi dunia perartisan ini.. sometime gue bilang itu berlebih, tapi pada dasarnya artis itu juga adalah usaha padat karya yang bisa mengurangi tingkat pengangguran.

Ambil satu, artis yang baru masuk dunia rekaman misalnya. Pada awalnya mungkin dia nggak perlu siapa-siapa. Make up bisa sama tantenya, manajer sama mamanya, supir sama pacarnya, dan yang ngurusin tetek bengek itu temen-temennya. Tapi lama-lama, jam kerja mulai tinggi. Bahkan mungkin sang tante mulai pasang tarif buat ngeblow rambut dia doang. Walhasil dia mulailah mencari-cari orang-orang yang bisa dipekerjakan untuk ngurusin dia seorang.

First eye news yah. Akhirnya gue liat sendiri, seorang penyanyi muda yang umurnya masih dibawah gue, begitupun berat badannya tentunya. Pada suatu hari gue pergi meliput behind the scene untuk pembuatan video klipnya yang kesekian. Gue nelpon asisten sutradaranya, itu udah satu orang ya yang kerja buat sang artis. Trus namanya juga asisten pasti ada sutradaranya dong, jadi dua. Lah kameramen? Lighting man? Runner? Yah, dari tim pembuat video klip gue rasa ada 10 orang lah. Ditambah mbak-mbak katering mungkin jadi 13 orang.

Ternyata konsep video klipnya cukup rame. Butuh suasana cafe yang artinya butuh banyak figuran. Pantesan daritadi banyak mas-mas cakep yang mukanya pada putih dibedakin. Dan mbak-mbak bertanktop dimana gue aja pake kaos lengan pendek tetep berasa dingin. Yah total figuran itu ada 8 orang lah. Berarti disini juga ada mbak-mbak baek hati yang bawa-bawa spons bedak untuk touch up muka biar gak keringetan. Atau mas-mas manis yang bawa-bawa sisir berujung panjang untuk ngerapiin rambutnya, dan kadang-kadang nyetrikain bajunya. Ditotal-total jadi ada deh sekitar 11 orang. ( I would say 12 cuma gue gak suka angka genap)

Lama-lama gue tunggu, si artis gak mau turun-turun buat gue wawancara. Padahal disitu ada gue, kameramen, soundmen, VJ, dan driver gue yang udah nungguin dia. 5 orang tuh. Akhirnya gue cari manajernya dia (6..), eh dia lempar ke orang label (7..), si orang label lempar lagi ke mas-mas dari kumpulan pembuat klip (8..), dan akhirnya orang itu lempar lagi ke mas-mas tukang nyetrika, gue gak tau dari mana (well, 9 anyway).

Disaat gue dilempar-lempar begitu, sang artis sedang didalem bis pribadinya. Dia sudah menyulap sang bis sebagai karavan kecil untuk kenyamanan dia dalam shooting hari itu. Katanya dia lagi ngadem tadi cape karena abis take di lokasi laen. Di bus itu tentunya ada supir bus, mbak-mbak yang mijetin karna dia cape, mbak-mbak yang bentar2 turun untuk ngambil sisir, minta minum, ambil tissue, and God knows ada berapa lagi orang diatas sana.

Yah akhirnya, shooting dimulai sekitar jam 22.00, setelah gue disuruh dateng dari jam 19.00 supaya bisa langsung wawancara katanya. Jadi aja gue gak ngitung-ngitung lagi berapa total orang yang bekerja untuk dia hari itu. Gue belum ngitung tukang-tukang parkir disekitar situ yang mendadak kecipratan rejeki karna banyak orang yang parkir buat nonton, abang-abang rokok, kios supermi yang jadinya masih buka sambil mungkin berharap sang bintang mo mampir, atau juga ibu-ibu penyapu jalanan yang musti nyisirin sampah-sampah yang pastinya ada setelah semua orang pulang bobo ke rumahnya masing-masing.

Yah, kadang gue sebel sih sama artis-artis itu. Cuma, kalo dia nggak ada, berapa orang ya yang jadi pengangguran?

Wednesday, March 01, 2006

ketakutan di malam hari

Aduh blog kemane aje lo udah kangen gue sama lo. Hehehehe. Ada beberapa tulisan yang sempet gue tulis di leptop tapi nggak kebawa euy di usb. Ntar aja kali ye.

Anyway, gue lagi takut. Jadi dewasa itu susah yah?

Masalah kantor ternyata bisa bikin puyeng juga. Janji gaji mau naik, gak taunya palsu. Dapet liputan keluar kota, gak taunya kacau. Ah, pusing deh.

Belum lagi kalo ngeliat kedepan. Ada banyak mimpi-mimpi. Liat sutradara nge-direct, langsung komen, ‘wah seru yah’. Denger lagu-lagu, trus kebayang lucu juga nih kalo dibuat begini begitu. Abis dicurhatin, trus langsung pengen nulis dijadiin novel. Tapi kok gue berasa cuma napsu2 sementara yah itu semua. Gak ada yang bisa gue seriusin.

Keluarga. Satu hal yang selalu susah buat gue keluarin. Selalu. Paling orang-orang suka nebak apa yang ada di otak gue. Karna emang gue gak bisa comfortable buat cerita ini sama orang-orang. Tapi gue tau banyak yang musti gue pikirin dan gue harusnya ikut andil disitu. Tapi juga gue masih pengen lari lari kesana kemari dan nggak mikirin siapa-siapa selain diri gue sendiri. Mendingan dibilang egois, tapi sebenernya gue takut juga.

Relationship. Semua temen gue nikah, yah, minimal tunangan lah. Bahkan kemaren dapet kabar juga ‘temen’ gue yang itu juga mau nikah. Padahal gue lagi segendut2nya sehingga baju-baju gue pada nggak muat. Nggak sih, itu kadang cuma alesan aja supaya nggak dateng. Abis males banget ditanya kapan gue nyusul. Why on earth do they think that i dont want to, sih?

Jadinya kalo udah begini serba salah. Main ama temen2 single jauh lebih asyik jadinya menurut gue. Banyak waktu dipake maen bersama. Eh tapi ada yang iseng bilang gimane mau dapet jodoh kalo maennya sama yang jomblo lagi. Bahkan ada yang jauh lebih iseng lagi dan menduga gue malah pacaran sama sahabat gue which is cewek juga. Gak memberikan solvency sama sekali deh orang-orang seperti itu.

Kalo lagi takut kaya gini. Pengennya buru-buru lari. Nangis-nangis nggak jelas aja yang penting dikeluarin dulu. Maklum, masih anak kecil gue teh. Sendirian pula.

Kadang orang ngeliat gue selalu dengan seratus orang disekeliling gue. Tapi itu hanya usaha defensive gue agar tidak terlalu sakit jika salah satu pergi.

Huh, hari ini padahal baru dapet duit reimburse-an taksi yang lumayanan. Tapi emang, money never solve anything. Yang menyentuh gue hari ini malah email forwardan tentang bayi kuda nil yang terlempar ribuan mil karna tsunami, dan terdampar bersama seekor kura-kura yang umurnya seabad. And believe it or not, kura-kuranya trus act as Mom for the baby Hippo. Yah meureun its just hoax. Emang kadang orang suka merasa lebih hebat dari binatang karna punya otak, tapi kadang otaknya itulah yang membuat orang malah jadi lebih hina dari binatang.

Yah ini mungkin racauan di dini hari. Cuma gue sometimes wondering, apakah gue harus terlempar ribuan mil, demi mendapatkan tempat yang membuat gue nggak takut? Atau emang gue harus selalu sok cuek padahal lagi lari karna takut ditinggal?

Huhuy, mari kita bawa enjoyy sajjah..

what you should have as a pedestrian in Jakarta

  1. the ignorance of here, there and everywhere garbage
  2. sharp eyes to avoid motorcycles which mostly blocking the whole part of sidewalks
  3. well trained neck due to the rapid frequency of neck spinning in checking backpack
  4. ability to create various way of saying no to the street vendors
  5. cleanable shoes or slippers during the rainy season
  6. small changes in case of scary beggars
  7. high concentration in finding tracks due to the nature of sidewalks: sometime it could just gone, flooded by water, full of street vendors and the wackiness of other pedestrian
  8. no high heels or anything made of suede
  9. at some points nearby water flood, run or you would make yourself wet
  10. ready stock umbrella for rain also sun bites
  11. extra sun block during the dry season
  12. great endurance in facing walkers’ various speed
  13. pepper spray or any attacking devices for a night pedestrian